• Breaking News

    Awas! Sampah Plastik Mengintai Kita

    Syahrullah SH MH
    (Dosen STIH Muhammadiyah Bima)
    Manusia menggunakan barang sekali pakai jor-joran  lebih dari sebelumnya. Setiap hari Anda dan kita semua, dapat melihat orang memesan makanan sarapan pagi, makan siang,, dengan lapisan paket sekali pakai yang tidak perlu dan boros. Membuka makan siang Anda, membongkar kantong plastik, karton, minuman, sedotan sekali pakai, yang dalam waktu satu jam saja,semuanya berakhir di tempat sampah.  
    Setiap hari Ibu-Ibu dari pasar menenteng plastik. Di Pasar, Pelabuhan, terminal, toko-toko semuanya kita melihat ada plastik. Di kali, selokan, sekolah juga kita sering saksikan penuh dengan plastik.
    Yaa, penggunaan dan produksi plastik telah meningkat secara signifikan sejak penemuannya. Plastik tidak ditemukan sampai akhir abad ke-19, dan mulai produksi sekitar tahun 1950. Plastik tidak dilihat sebagai sesuatu yang akan merusak lingkungan sampai saat itu. 
    Masalah dengan plastik adalah bahwa sebagian besar plastik yang biasa kita gunakan tidak dapat terurai secara hayati dan sampah plastik memenuhi tempat pembuangan sampah, laut, dan pinggir jalan kita. 
    Kita tidak mempertimbangkan situasi Bumi yang tercemar, rumah kita. Hampir dua juta kantong plastik sekali pakai digunakan setiap menit di seluruh dunia. Lebih dari setengah miliar sedotan plastik digunakan setiap hari. Sekitar delapan juta ton plastik memasuki laut setiap tahun. Namun, hanya kurang dari 1% plastik yang didaur ulang. Itu adalah fakta yang mencengangkan namun benar. 

    Plastik digunakan dalam barang sehari-hari yang tahan lama dan tidak tahan lama. Barang tahan lama termasuk peralatan, furnitur, dan selubung baterai timbal-asam. Barang-barang yang tidak tahan lama termasuk popok sekali pakai, kantong sampah, gelas, botol, dan banyak lagi barang-barang rumah tangga. 

    Produksi massal plastik dimulai enam dekade lalu, telah melaju dengan cepat, dan telah menciptakan lebih dari 8,3 miliar metrik ton limbah plastik hingga saat ini. Pergeseran global dari wadah yang dapat digunakan kembali ke sekali pakai telah menyebabkan penumpukan kontainer sekali pakai di tempat pembuangan sampah karena mereka tidak terurai. 
    Puing-puing plastik pertama kali ditemukan di lautan sekitar tahun 1960-an dan menyebabkan kecemasan di kalangan konsumen yang mulai menjauh dari penggunaan plastik di tahun 1970-an dan 1980-an. Ini menyebabkan industri plastik mempromosikan daur ulang plastik pada 1980-an. 
    Seperti kita ketahui, plastik adalah bahan non-alami yang tidak dapat larut dan dapat sangat merusak lingkungan. Hewan laut  sering menelan plastik secara tidak sengaja yang menyebabkan kematian. Kematian ikan paus secara tiba-tiba, setelah dibelah ternyata perutnya penuh dengan plastik. 

    Plastik di dalam tanah tidak dapat terurai dan dapat melepaskan bahan kimia beracun dan karenanya mempengaruhi air tanah dan produksi pertanian. Sudah pasti mempengaruhi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
    Meningkatnya produksi plastik terus membahayakan lingkungan kita dan limbah plastik membahayakan kehidupan binatang di lautan. Menurut Laporan PBB yang diterbitkan 6 Mei 2019, "Alam menurun secara global pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia dan laju kepunahan spesies semakin cepat ...". 

    Sudah saatnya produksi plastik dikurangi, pemanfaatannya juga perlu dibatasi. Semua orang harus peduli  dan orang perlu bentindak untuk memperbaiki dunia.
    Kita harus mulai melakukan sesuatu untuk menghentikan agar dunia  tidak runtuh karena plastik. Kita mesti berjuang untuk  melindungi lingkungan kita, planet kita, rumah kita. Bahan plastik sekali pakai harus digunakan sesedikit mungkin.

    Ini sebenarnya sangat sederhana, mulai dari kegiatan sehari-hari, seperti berbelanja dengan tas anda sendiri, menghindari memesan makanan, atau kurangi membeli produk yang memiliki kemasan plastik  dan sebagainya. 
    Peran guru, pemerintah, dunia perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh pemuda, agama, wanita dan semua stake holder, akan berpengaruh signifikan terhadap kesadaran akan penggunaan plastik yang ramah lingkungan.

    Jika setiap dari kita melakukan upaya, pasti akan ada perubahan besar. Selain itu, daur ulang juga penting. Bahkan jika anda telah menggunakan plastik, Anda dapat menggunakannya lebih dari satu kali, mendaur ulangnya, memberikannya kehidupan kembali. 
    Misalnya, tas belanja plastik dapat digunakan sebagai kantong sampah sesudahnya. Botol plastik dapat dibuat menjadi karya seni kreatif dengan sedikit imajinasi. Ya, plastik sekali pakai sangat nyaman, tetapi pikirkan kelemahannya dan efek berbahaya yang bisa mereka miliki. 
    Bukankah lebih penting untuk melindungi lingkungan kita dari pada menikmati kenyamanan hanya untuk sementara waktu saja? Plastik tidak hanya mempengaruhi kesehatan kita tetapi juga dunia tempat kita hidup. Manusia harus mulai memiliki kesadaran tentang penggunaan plastik yang berlebihan. Hanya dengan cara ini kita dapat menjaga rumah kita dari timbunan sampah Plastik. Semoga! (*)