Festival Rimpu Mantika pada Momen 23 Tahun Hari Jadi Kota Bima
![]() |
H. Munir Husen, SH, MH |
Gegap gempita hari jadi Kota Bima spirit masyarakat tidak menyurutkan melangkah, meskipun saat ini keadaan ditengah keterbatasan. Pekikkan festival rimpu mantika menggema dijagat Kota Bima dan nasional. Festival budaya rimpu tidak lekang ditelan waktu.
Walikota dan Wakil Walikota Bima menjadikan momentum hari jadi Kota Bima dalam dua hal, pawai budaya rimpu mantika untuk melestarikan budaya Bima mengandung nilai religius dan pawai rimpu mantika sebagai simbol permersatu masyarakat Kota Bima.
Puncak hari jadi Kota Bima, ditutup dengan jalan santai dengan busana rimpu bagi wanita sedangkan Laki-laki sarung dililitkan dipinggang (katente tembe). Starnya di Paruga Nae dan finis di Lapangan Serasuba. Acara tersebut dinilai sukses oleh semua pihak.
Jalan santai festival rimpu diikuti oleh seluruh komponen mulai Walikota dan Wakil Walikota Bima, Forkompimda, Pimpinan dan anggota DPRD Kota Bima, Pejabat, ASN di Pemkot Bima, masyarakat, paguyuban dari berbagai suku dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Festival rimpu event yang ditunggu oleh masyarakat, menjadi perhatian Pemeritah Pusat dengan mengutus Fashion Ekraf RI Rohani Astuti membuka festifaval rimpu mantika atas nama Menteri Ekonomi Kreatif RI:The Jewel of Bima di lapangan serasuba.
Festival budaya rimpu mantika penutup dari semua rangkain acara hari jadi Kota Bima. Walikota dan Wakil Walikota Bima menyiapkan kupon hadiah menarik bagi peserta festival rimpu mantika. Dan hadiah tersebut diundi siapa yang menjadi pemenang.
Festival rimpu mantika diikuiti sekitar 70 ribu peserta sebagaimana prediksi Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima Muhammad Natrsir, hal itu tidak berlebihan. Bahkan realsitis, animo masyarakat setiap tahun memang luar biasa di ajang festival rimpu.
Festival budaya rimpu bagi masyarakat Bima bukan sekedar meramaikan event semata. Namun secara eksplisit terjadi transformasi ajaran islam bagaimana berpakaian menutup aurat. Sebab masyarakat Bima mayoritas beragama Islam.
Rimpu merupakan pakaian budaya lokal Bima, identitas wanita muslimah perlu dilestarikan. Rimpu tidak hanya berfungsi sebagai kain penutup aurat melainkan sebagai simbol menjaga harkat dan wartabat kaum wanita. Islam sangat menjunjung tinggi kaum wanita.
Atas nama Pemerintah Kota Bima H Man dan jajarannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang berpatisipasi mengikuti evant festival rimpu mantika, sehingga acara tersebut terlaksana dengan sukses.
Disamping itu, lancarnya acara festival rimpu mantika tidak terlepas dari pengamanan Kepolisian Resort Kota Bima dibawah Komando Kapolres AKBP Didik Putra Kuncoro. SIK, Msi memberi rasa aman pada masyarakat Kota Bima selama acara berlangsung tidak ada halangan serta gangguan selama acar berlangsung, apresiasi yang tinggi atas pengamanan tersebut.
Allahul Mus’taan
Tidak ada komentar
Posting Komentar