• Breaking News

    KPU Konsolidasi Kesiapan Pungut Hitung Suara

    Ketua KPU Kota Bima Bukhari SSos bersama Pasi Intel Dandim 1608 Bima, Kabag Ops Polres Bima Kota dan Anggota Panwaslu Kota Bima saat konsolidasi kesiapan proses Pungut Hitung Suara, Minggu (24/6) di halaman Kantor KPU Kota Bima.

    Kota Bima, Zona Rakyat-Memantapkan persiapan pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Walikota dan Wakil Walikota Bima 2018, KPU gelar rapat konsolidasi.
    Rapat tersebut dilangsungkan di halaman kantor KPU Kota Bima, Minggu (24/6).
    Hadir dalam konsolidasi tersebut Ketua dan Anggota KPU Kota Bima, Panwaslu Kota Bima Muhaimin SPdI, Kabag Ops Polres Bima Kota Kompol Kasman Husain, Pasi Intel Kodim 1608/Bima Letnan Satu Seninot Sribakti, Anggota PPK, Anggota Panwaslu Kecamatan, PPS beserta staf.
    Ketua KPU Kota Bima Bukhari SSos dalam pengarahannya mengatakan, konsolidasi bersama seluruh jajaran penyelenggara pemilihan dilakukan untuk mengetahui kesiapannya dalam pungut hitung suara pada tanggal 27 Juni 2018.
    "Hari ini kita satukan dan solidkan niat dan kesiapan kita dalam pemungutan dan penghitungan suara," katanya.
    Dijelaskan Bukhari, kegiatan seperti ini sudah sangat sering dikuti dan bahkan menjadi penyelanggara minimal menjadi pemilih sehingga menjadi sangat paham dalam proses itu. 
    Namun dalam pungut hitung tersebut ada saja yang berbeda terutama problem-problem yang mengharuskan kita lebih memahami tahapan tersebut. Sementara menyelesaikan problem tidak saja pada pengetahuan yang didapati tetapi kemampuan kita untuk menyelesaiakan dengan kearifan kita. 
    "Tentu kearifan itu akan berakibat pada hasil yang baik. Tidak pada proses yang menciptakan pilkada yang tidak damai.
    Menurut Bukhari, ada 3 tahapan lagi yang akan dihadapi yakni tahap pungut hitung suara, rekapitulasi dan tahapan penetapan paslon terpilih.
    Namun di dalamnya pada tahapan penyelesaian sengketa, sangat tergantung dari kemampuan kita mengelola dan menghadapi pungut hitung dan rekapitulasi.
    "Saat ini kita berada pada tahapan pengadaan dan distribusi logistik. Tidak saja nanti sampai tgl 26 juni tetapi pahitnya bisa sampai tanggal 27 Juni bila terjadi hal-hal bisa menunda pendistribusiannya.
    "Alhmadulillah dari kemarin kita sudah mengecek sesuai dengan ketentuan dan kaidah yang ada sehingga pada saatnya nanti sudah tidak ada kekurangan logistik baik yang ada di dalam kotak suara maupun di luar," harapnya.
    Yang tidak kalah pentingnya pihaknya hingga saat ini tengah menyiapkan SDM KPPS yang cakap melalui bimbingan teknis dan pemantapan.
    Secara umum tahapan penyelenggaraan pemilihan sudah mencapai 95 persen. Tinggal tiga tahapan pemilihan lagi yang akan dilalui.
    "Semoga kita semua diberi kekuatan iman dan kesehatan dalam melaksanakan tugas negara ini," harapnya.
    Bukhari juga mengingatkan agar penyelenggara pemilihan untuk menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan atau sikap yang mengarahkan keberpihakan pada salah serorang pasangan calon.
    "Jangan memanfaatkan jabatan untuk mendukung salah satu paslon tertentu. Jangan mengorbankan integritas untuk kepentingan proyek, jabatan, atau kepentingan pribadi  dan keluarga," ingatnya.
    Sementara itu Kabag Ops Polres Bima Kota Kompol 
    Kasman Husain menegaskan bahwa ada 3 komponen yang terlibat dalam menyelenggarakan pemilihan Gubernur Wakil Gubernur NTB serta Walikota dan Wakil Walikota Bima. Ketiga komponen itu yakni KPU sebagai penyelenggara, Panwaslu sebagai pengawas dan Polri bertindak sebagai penanggung jawab keamanannya agar berlangsung secara damai.
    "Kuncinya hanyalah satu yaitu menyikapi secara baik, bijak dan seksama dalam mewujudkan pemilihan yang berintegritas," katanya.
    Pendistribusian logistik misalnya kata Kasman menjadi salah satu tahapan yang harus menjadi atensi bersama. Oleh karena itu pengecekan harus dilakukan secara baik sehingga tidak memberikan celah kesalahan sedikitpun karena akan berimplikasi pada kepercayaan masyarakat terhadap hasil yang dicapai.
    "Koordinasi antara KPU, Panwaslu dan Kepolisian menjadi hal yang sangat penting. Jangan sampai ada celah kita tidak kompak. Mari kita tutup celah-celah itu dengan komunikasi dan koordinasi yang baik," pinta Kabag Ops Polres Bima Kota.
    Pihaknya juga akan gelar pasukan bagi petugas yang akan ada di TPS sebagai pengaman dibantu TNI dan Linmas. Bahkan Polda NTB telah mengirim 1 Kompi Brimob untuk menjaga keamanan Kota Bima.
    Dandim 1608 Bima melalui Pasi Intel Letnan Satu Seninot Sribakti menambahkan, TNI jauh sebelumnya sudah melaksanakan sosialisasi dan simulasi kepada para Babinsa sebagai persiapan dalam pungut hitung suara.
    "Kita siapkan satu orang Babinsa untuk mengawasi hingga 8 TPS. Mereka akan keliling mengawasi setiap TPS di masing-maaing kelurahan," jelasnya.
    Pada kampanye rapat akbar yang lalu berlangsung aman dan terkendali, pihaknya juga berharap pada proses pemungutan dan penghitungan suara juga berlangsung aman dan damai.
    Seninot juga mengingatkan kepada penyelenggara untuk menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Jangan pernah mencoba bermain-main atau meremehkan atau mengentengkan sesuatu.
    "Tanamkan dalam diri kita menjadi penyelenggara yang adil. Hilangkan niat-niat buruk dalam menjalankan amanah Bangsa dan Negara," harapnya di hadapan seluruh anggota PPK, PPS dan Panwaslu Kecamatan se Kota Bima. (ZR.03)