Bawaslu Kota Bima Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Suasana upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Kantor Bawaslu Kota Bima, Senin (1/10/208). |
Bertindak sebagai pembina upacara Koordinator Divisi Organisasi SDM Data dan Informasi, Asrul Sani. Sedangkan sebagai Pemimpin Upacara Koordinator Sekretariat Bawaslu Kota Bima Subhan ST.
Upacara tersebut selain diikuti pimpinan Bawaslu Kota Bima Idhar SSos dan jajaran Staf Sekretariat juga diikuti Ketua, Anggota dan Staf Sekretariat Panwaslu Kecamatan se Kota Bima.
Dalam amanatnya Pimpinan Bawaslu Kota Bima Asrul Sani mengatakan, Hari Kesaktian Pancasila adalah sebagai momentum bersejarah bagi Bangsa Indonesia dimana Pancasila telah mempersatukan kita sebagai bangsa dan negara secara utuh. Pancasila memperkuat sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik masyarakat.
"Hari Kesaktian Pancasila ini adalah bukti bahwa Pancasila tidak mampu dirongrong oleh apapun dan oleh siapapun karena nilai-nilai Pancasila terpatri dalam sanubari rakyat Indonesia," katanya.
Pancasila menurut Asrul telah membuat masyarakat semakin matang dalam kehidupan politik sebagaimana telah kita tampilkan dalam perhelatan Pemilu 2014 dan pemilihan serentak 2018 lalu.
"Ini menepis anggapan seolah-olah Pancasila kurang memperoleh perhatian bersama sejak Reformasi 1998," ujarnya.
Dijelaskan Kordiv SDM Organisasi Data dan Informasi, untuk membangun bangsa dan negara yang kita cintai ini, dibutuhkan kerja keras bersama berlandaskan Pancasila. Pancasila adalah sumber nilai jati diri bangsa sekaligus fondasi negara kita. Sebagai falsafah negara, Pancasila menjadi acuan kita dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
Salah satu fenomena dalam era globalisasi ditambahkannya, adalah terjadinya lintas batas nilai-nilai antar bangsa bahkan antar komunitas atau kelompok-kelompok masyarakat yang lebih kecil. Di antara nilai atau faham yang melintas-batas itu adalah radikalisme. Faham ini karakternya adalah selalu merasa yang paling benar sendiri dan mengabaikan hak-hak dasar orang lain.
Sudah tentu, radikalisme dan faham sejenis lainnya sangatlah bertentangan dengan Pancasila yang sangat menghormati dan menghargai kebhinekaan. Oleh karena itu, kita harus bersyukur dan terus memperkuat Pancasila yang telah menunjukkan dan memungkinkan kita hidup berdampingan secara damai, harmonis dan penuh toleransi dengan siapa saja yang berbeda latar belakang agama, suku, ras, adat istiadat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekaligus, kita harus mengikis benih dan tumbuhnya nilai-faham radikalisme dan sejenisnya.
Sebagai salah satu lembaga negara, Bawaslu khususnya Bawaslu Kota Bima hendaklah menjadi sebuah lembaga yang terus melahirkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan menjunjung tinggi nilai-nilai tolerasni, saling menghargai, menghormati juga menumbuhkan rasa saling mencintai dan kasih sayang antar umat beragama.
"Dalam penyelenggaraan Pemilu 2019, Bawaslu menjadi salah satu lembaga yang memperjuangkan dan tersalurnya hak-hak konstitusional guna mewujudkan kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpin-pemimpin Bangsa dalam Pemilu DPR, DPD dan DPRD serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019," pungkas Asrul Sani.
Usai upacara, Bawaslu Kota Bima memberikan pengarahan kepada Panwaslu Kecamatan terkait persiapan pengawasan kegiatan kampanye. (ZR.05)