• Breaking News

    HUTAN

    Oleh Husain Laodet
    Indonesia memiliki hutan ketiga terluas di dunia. Hutan tropis dan sumbangan dari hutan hujan (rain forest) Kalimantan dan Papua. Mengingat hutan adalah penopang yang sangat penting bagi keseimbangan alam, maka muncul pertanyaan kita hari ini, benarkah demikian? Aceh baru baru ini diterjang banjir bandang, dan beberapa tahun sebelumnya terjadi di beberapa daerah di Indonesia. 

    Banjir bandang di Bima tahun 2016 setinggi 2 - 3 meter merupakan potret kelam, yang juga menggambarkan kondisi hutan hutan kita dalam keadaan kritis. Jika hutan tropis di Indonesia menyimpan banyak potensi energi mikrobiologi yang sangat diperlukan dunia, lalu kenapa begitu banyak perusahaan asing pengelola hutan dan program pemerintah yang membuat masyarakat menjarah hutan serta menelanjanginya dan merampok pohon pohonnya? Banyak ahli yang mengatakan bahwa Energi Mikrobiologi hanya dapat ditemukan di hutan hujan tropis dan keanekaragaman hayatinya. 

    Penulis mengira ini semacam paradox dari sebuah realitas keadaan hutan-hutan kita. Seberapa pentingkah pepohonan dan hutan? Hutan bagi masa depan, namun betapa memprihatinkan mengingat laju kehilangan hutan di Indonesia begitu cepat. Data kehilangan tutupan pohon tahun 2015 yang diolah oleh Laboratorium Global Land Analysis & Discovery (GLAD) dari Universitas Maryland, menunjukkan bahwa kehilangan tutupan pohon di Indonesia sangat tinggi dan terus berkelanjutan. Nah bagaimanakah keadaan lingkungan dan hutan hutan di Pulau sumbawa? Kita semua sudah mahfum, bahwa kawasan hutan kita hari ini telah punah, hancur lebur dan yang tersisa hanyalah tangkai-tangkai pepohonan yang sudah terkoyak, teranggas api karena perluasan lahan Jagungnisasi, yang juga digadang gadang sebagai tanaman primadona. 

    Masyarakat berlomba-lomba menuju bebukitan dan pegunungan, mengharap bisa merubah nasib dengan mimpi bisa memanen hasil jagung seperti di iklan-iklan "KESEJAHTERAAN". Bayangkan berapa juta hektar hutan yang telah ambruk dari gempuran jagung ini? Apakah bencana banjir bandang beberapa kali menerjang Bima, Dompu dan Sumbawa beberapa tahun kemarin bukan sebagai cermin untuk berkaca, atau minimal sebagai pembelajaran yang sangat penting? Namun, lagi-lagi kita lupa atas  teguran Allah SWT. Memperkosa alam dengan sejadi-jadinya, adalah absolut hukumnya, kita akan menuai hukum alam dari apa yang telah kita perbuat.**