• Breaking News

    Selamat Datang di Kampung Kuliner

    Munir Husen

    SETIAP
    hari Ahad, Kelurahan Rabangodu Utara dan Kelurahan Penaraga Kota Bima melakukan eksperimen  pilot projek Kampung Kuliner. Kampung kuliner adalah kampung yang menyiapkan segala sejenis masakan khas daerah dan masakan lainnya untuk dijajankan pada pengunjung. Dulu pada waktu Pemerintahan H. M. Noor Latif dan H. Umar H. Abukakar, sudah ada ide dan gagasan untuk membangun pusat jajan “Serasuba” Kota Bima, hanya saja waktu itu locusnya kurang pas walaupun berada di area kompleks pasar Kota Bima. Karena sesuatu dan lain hal sehingga belum terealisasi mimpi Almarhum untuk mengembangkan kuliner khas Bima. Di era Pemerintahan Lutfi-Feri, ide dengan gagasan unik ada kampung kuliner di dua kelurahan sebagai uji coba untuk mewujudkan pasar kuliner sebagai cikal bakal obyek wisata. Kampung kuliner ini menyediakan berbagai jenis makanan khas Bima dan makanan lainnya. Suatu pemandangan yang indah dilihat ketika Kampung Kuliner ini menjadi perhatian masyarakat Kota Bima, khususnya di sekitar kelurahan Rabangodu Utara dan Kelurahan Penaraga.

    Suasana di Kampung Kuliner

    Kampung Kuliner Kelurahan Rabangodu Utara dan Penaraga masih bersifat alamiah yang belum ditata sebagaimana kampung kuliner yang sudah memiliki nama. Misalnya kampung kuliner Kota Gudeg, kampung kuliner Ampel dan sebagainya, namun perlu diapresiasi atas ide dan gagasan yang bagus tersebut. Pemerintah Kota Bima pun berkewajiban mengapresiasinya dan merespon dengan positif.

    Hasil wawancara penulis dengan salah satu pejabat di Kota Bima, bahwa ide dan gagasan ini bermula dari Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Kota Bima, sehingga gagasan ini perlu ditindaklanjuti agar bisa menjadi usaha yang rutin setiap hari. Untuk mendukung ide ini memang tidak seperti membalikkan telapak tangan perlu kerja keras semua pihak agar bisa mewujudkan ide yang positif ini, sebagai bukti kongkrit masyarakat kelurahan tersebut telah memiliki aktifitas tambahan. Aktifitas tambahan tersebut memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di sekitarnya. 

    Kampung kuliner ini memiliki berbagai jenis kuliner yang tentunya bisa dipilih oleh pembeli. Penulis sendiri sudah mencoba mencicipi beberapa jenis kulinernya, dan enak rasanya. Jika dikembangkan secara profesional maka akan menciptakan benefit bagi pedagang kuliner. Apabila kampung kuliner ini dikelola dengan profesional maka akan menjadi maket kuliner walaupun dalam tanda kutip keluruhan Rabangodo Selatan dan Kelurahan Penaraga belum menunjukkan sebagai kampung kuliner yang repsentatif, tetapi sangat bisa dirubah menjadi kampung kuliner, asalkan masyarakat sendiri memiliki ide dan gagasan yang serius terhadap kuliner. 

    Kampung kuliner di berbagai daerah tentu saja memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Kuliner merupakan salah satu makanan tambahan bagi masyarakat Indonesia. Kuliner merupakan daya tarik tersendiri tak ada bosan-bosanya, banyak wisata lokal yang pergi mengunjungi berbagai daerah/kota hanya untuk mencicipi kuliner. Beragam jenis hidangan mulai makanan ringan dapat ditemui di kampung kuliner. Kuliner ini dijajakan berbagai jenis dalam tenda-tenda yang berjejer di sepanjang jalan gang dan bahkan juga ada yang menggunakan halaman rumah untuk menjual kuliner sehingga tersedia macam-macam kuliner siap saji untuk masyarakat. 

    Alangkah ruginya bagi masyarakat Kota Bima jika tidak mengunjungi Kampung Kuliner Rabangodu Selatan dan Penaraga. Kampung kuliner dapat mengembangkan berbagai potensi masakan asli daerah yang sebelumnya hanya dijual pada pasar-pasar tradisional yang tidak jangkau oleh wisatawaan. Untuk itu perlu dibuatkan usaha meningkatkan potensi ekonomi kerakyatan dengan memberikan perhatian serius oleh Pemerintah Daerah sehingga dunia usaha kuliner ini menjadi usaha serius agar menjadi perhatian wisatawan lokal dan wisatawan manca negara. 

    Kampung kuliner tradisonal sangat bisa disulap menjadi Kampung Wisata Kuliner, sepanjang masyarakat dan pemerintah sepakat bahwa di Kota Bima layak untuk dilokalisasi Wisata Kuliner. Kata wisata kuliner dari bahasa asing yaitu voyages culinares (Prancis) atau culinary travel (Inggris) yang artinya perjalanan wisata yang berkaitan dengan masak-masak. Menurut Asosiasi Pariwisata Kuliner Internsional (International Culinary Toursm Assosiation/ICTA), wisata kuliner merupakan kegiatan makan dan minum yang unik dilakukan oleh setiap pelancong yang berwisata (Jurnal Riset Akutansi 2012). Wisata kuliner adalah suatu aktivitas wisatawan untuk mencari makanan dan minuman yang unik dan mengesankan. Dengan kata lain bahwa wisata kuliner bukan semata-mata keinginan untuk mencicipi nikmatnya makan, tetapi yang lebih penting adalah keunikan dan keangan yang ditimbulkan setelah menikmati makanan terebut (Andika 2011). 

    Bisnis kuliner meruapkan salah satu bisnis yang akhir-akhir ini berkembang dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah banyak usaha kuliner yang berhasil meraup keuntungan dengan usaha kuliner ini. Di Kota Bima adalah merupakan salah satu embrio bisnis wisata kuliner yang perlu mendapatkan perhatian Pemerintah Daerah Kota Bima. Selama ini di Kota Bima khususnya belum ada tempat yang menunujukkan suatu lokasi di mana pusat kuliner berada, sekarang sudah dimulai ditunjukkan lokasi kampung kuliner pada dua kelurahan. Lokasi dua kelurahan di jantung kota ini jika serius dijadikan kampung kuliner merupakan suatu hal menarik untuk ditata menjadi kampung kuliner. Hal ini yang menjadi PR bagi Pemerintah Kota Bima. Semoga bisa terwujud. (*) 

    (Penulis adalah Pimpinan Umum Zona Rakyat)

    Tidak ada komentar