Sunday, June 8.
  • Breaking News

    Rayakan Budaya Dou Mbojo, Festival Rimpu Mantika 2025 Gaungkan Go Internasional

    Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Muhammad Natsir

    Kota Bima, Zona Rakyat
    .–Kota Bima kembali menggeliat dalam semangat budaya lewat Festival Rimpu Mantika yang digelar, Sabtu (26/4/2025) di Lapangan Serasuba Kota Bima. 

    Festival ini menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang mengusung semangat pelestarian budaya sekaligus membuka peluang menuju pasar internasional.

    Festival tahun ini menampilkan kekayaan budaya khas Dou Mbojo. Para peserta perempuan mengenakan Rimpu Cili dan Rimpu Colo, sedangkan peserta laki-laki tampil gagah dengan Katente Tembe Nggoli dan Sambolo — busana adat yang sarat makna filosofis dan menjadi simbol keagungan budaya Bima.

    Tembe Nggoli, kain tenunan khas Bima, dipakai sebagai rimpu — bentuk hijab tradisional perempuan Bima. Sementara para pria mengenakan Sambolo (ikat kepala) dan Katente Tembe, memperlihatkan kuatnya identitas budaya yang masih terjaga hingga kini.

    Sejak pagi hingga siang, antusiasme masyarakat memadati jalur pawai di Lapangan Serasuba. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun tampak semangat mengikuti pawai yang diinisiasi Dinas Pariwisata Kota Bima, memperlihatkan bagaimana nilai budaya ditanamkan lintas generasi.

    Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Muhammad Natsir, menyampaikan bahwa Festival Rimpu Mantika merupakan bagian dari upaya memperkenalkan budaya Dou Mbojo, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor UMKM.

    "Event ini kami evaluasi dan perbaharui dari berbagai aspek, mulai dari layout, keterlibatan UMKM, pelibatan masyarakat, hingga pengelolaan sampah. Ini bagian dari penguatan budaya dan membangun kecintaan terhadap kebersihan, sejalan dengan slogan Kota Bima: BISA," ungkapnya.

    Lebih jauh, Bang Natsir, sapaan akrabnya, berbicara tentang mimpi besar membawa budaya Rimpu Mantika ke pentas internasional.

    "Kami berkomitmen mengkonsepkan agar budaya Rimpu bisa dijual dari lokal, regional, nasional hingga ke dunia internasional. Setiap event budaya Rimpu harus ditampilkan lebih luas oleh berbagai kalangan," tambahnya.

    Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga warisan kearifan lokal seperti "Maja Labo Dahu", "Mbolo Ra Dampa", "Mafaka Ra Dampa", dan "Kaco'i Angi", agar budaya Dou Mbojo tetap hidup dan menjadi kekuatan untuk mendorong kemajuan daerah.

    Festival Rimpu Mantika bukan hanya menjadi ajang perayaan budaya, namun juga menjadi momen penting untuk membuka jalan bagi Kota Bima melangkah ke panggung dunia.(ZR-05)

    Tidak ada komentar