Wednesday, June 11.
  • Breaking News

    Tiga Pilar Utama Program Selasa Menyapa di Bumi Kabupaten Bima Bermartabat

    IMG-20250525-WA0050
    Oleh : Munir Husen
    (Dosen Universitas Muhammadiyah Bima)

    Program
    Selasa Menyapa, memiliki keterkaitan erat dengan pilar demokrasi. Atas pencapaian hasil Pilkada demokratis, pertama, memiliki legitimasi, mendekatkan rakyat dengan pemimpin, menghasilkan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.


    Kedua, Pilar spiritual yaitu, Islam merupakan sikap dari setiap muslim yang merefleksikan Allah sebagai sesuatu yang vital dan pusat kehidupan. Hal tersebut diwujudkan dengan menekankan pada penyempurnaan amal ibadah, kesucian rohani, dan kesholehan moral (Mumammadiyah).

    Ketiga, Pilar Adat Bima, Tradisi mbolo merupakan kebudayaan Bima yang hingga kini masih eksis dalam ruang masyarakat. Mbolo identitas silaturahmi masyarakat Bima segala macam permasalahan dalam ruang masyarakat akan dibicarakan semua (Pemerhati Budaya Bima Rizky Fakhrurozi).

    Program Selasa Menyapa yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Bima, tampaknya memberi angin segar bagi masyarakat. Kabar baik tersebut membawa harapan dan semangat baru. Khususnya bagi masyarakat di desa tujuan.

    Program Selasa Menyapa, menggema di bumi “Maja labo Dahu”. Digagas oleh Bupati dan Wakil Bupati Bima Ady Mahyudi dan dr. Irfan Zubaidy, program prioritas termaktub dalam Visi dan Misi 2025-2030. Program Selasa Menyapa akan membumi di seantero desa di Kabupaten Bima 5 tahun kedepan sesuai shecedule. Program tersebut menyiapkan layanan prima, mudah terjangkau oleh masyarakat tanpa mengeluarkan biaya serta mudah diakses.

    Program Selasa Menyapa melekat dengan terminologi Mabid dalam Islam, artinya menginap di suatu tempat selama waktu tertentu. Bupati dan Wakil Bupati Bima menginap di desa yang akan dikunjungi. Desa dijadikan pusat pelayanan berbasis desa dengan pendekatan partisipatif.
    Partitisipasi masyarakat sebagai wujud kepedulian dan tangunggjawab pada pembangunan. Partisipasi masyarakat kunci keberhasilan yang akan dicapai. Bekerja sama adalah sifat gotong royong yang bersifat comunal hanya ada di desa.

    Program Selasa Menyapa, ada kemudahan akses masyarakat  bisa bertemu langsung dengan Kepala Daerah tanpa sekat. Bebas menyampaikan aspirasi melalui forum pertemuan, diskusi kelompok maupun personal. Kedatangan Ady-Irfan di desa yang dituju sangat ditunggu masyarakat di desa.
    Konsep pemerintahan demokrasi memiliki korelasi dan relavansi dengan program 100 hari Ady-Irfan yaitu doho sama dengan rakyat, nuntu sama dengan rakyat, ngaha sama dengan rakyat dan sambea sama (sholat berjamaah) dengan rakyat. Secara ekplisit tergambar 5 sila Pancasila sebagai idologi negara.

    Perpaduan tiga pilar tersebut di atas, pemerintah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, dikaitkan dengan konsep adat isitadat Bima yang selalu menekankan pada mbolo sama (musyawarah) dan konsep Islam yang mengajurkan bahwa sholat itu adalah wajib bagi kaum muslimin yang sudah baliq. Program Selasa Menyapa mampu menyerap aspirasi masyarakat secara paripurna, tidak hanya mendengarkan melainkan action bukan janji melainkan bukti. Sehingga terjadi harmonisasi pemimpin dengan rakayat yang selam ini dirindukan.

    Program Selasa Menyapa Ady-Irfan akan meningkatkan kualitas pelayanan publik menjadi prioritas, mendekatkan pelayanan yang jauh menjadi dekat. Sehingga citra pemerintah dimata rakyat positif. Masyaakat merasakan kehadiran pemerintah ketika kebutuhannya dilayani dengan baik. Ady-Irfan menyadari bahwa pelayanan publik di desa memiliki peranan yang sangat peting. Sebagai pusat penyelenggara pelayanan di tigkat desa, oleh sebab itu, desa harus membuat pedoman standar pelayanan masyarakat.

    Program Selasa Menyapa, agenda yang akan dilaksanakan di desa yaitu pelayanan administratif hingga sosial, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Pemerintah desa bertanggung jawab untuk memberikan layanan yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
    Naṣrum Minallāhi Wa Fat-Ḥung Qarīb, Wa Basysyiril-Mu`Minīn

    Tidak ada komentar