• Breaking News

    Sisi Lain Dibalik Suksesnya Acara Festival Warna Warni di Pantai Lawata

    Opini : Munir Husen
    (Dosen Universitas muhammadiyah Bima)

    Pantai Lawata
    destinasi wisata yang sangat mempesona, letaknya sangat strategis. Jarak tempuh hanya beberapa menit dari Kota Bima. Obyek wisata sangat potensial menjadi primadona bagi wisatawan. Wisata pantai masih menjadi pilihan utama di Kota Bima.

    Destinasi pantai lawata terlihat alami, indahnya view teluk Bima bisa menyasaksikan pancaran sunset memiliki daya pikat tersendiri. Momen yang ditunggu sepanjang pesisir Pantai Lawata. Perpaduan dua keindahan tersebut menjadi eksotik yang menarik bagi wisatawan.

    Walikota Bima H Arahman, telah menetapkan Pantai Lawata salah satu destinasi wisata unggulan. Memiliki pesona alam berbabagai dimensi, serta daya tarik tersendiri dikalangan wisatawan. Destinasi Pantai lawata tempat rekreasi favorit wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah.

    Dinas Pariwisata Kota Bima mengadakan acara festival budaya warna warni. Acaranya sukses, partisipasi dan kehadiran masyarakat sangat tinggi jika dibandingkan dua tahun sebelumnya. Fasilitas UMKN, paguyuban dan dua etnis disiapkan untk mendukung festival budaya warna warni.
    UMKN, payuban dan dua etnis menyiapkan berbagai jenis menu, misalnya paguyuban Makassar dengan menu khas Coto Makassar, paguyuban Minang menu khas Minangkabau, Lombok menawarkan menu-menu istimewa dari Lombok. Disamping itu, etnis Cina menarwakan menu “Komping, bakpao, lumpia. Demikian juga etnis Arab, menawarakan berbagai menu, nasi kabuli, samosa Arab, kebab, roti mariam dan sebagainya.

    Dibalik suksesnya festival budaya warna warni oleh Dinas Pariwisata Kota Bima, dibawa komando Kepala Dinas H. Sukarno. SH, pandangan penulis, menyatunya partisipasi masyarakat, paguyuban dan dua etinis Cina dan Arab sebagai perisai kerukunan, toleransi antar suku, agama, ras antar golongan dalam bingkai Bhinika Tunggal Ika yang dikemas dalam acara festival budaya warna warni.

    Partisipasi dan kehadiran suku-suku lain bagian tak terpisahkan dari warga Kota Bima termasuk etnis Cina dan Arab di acara festival budaya warna warni menambah keakraban, kekompakan menggambarkan suasana kebatinan yang luar biasa. walaupun di tengah hujan deras festival tetap berjalan lancar.
    Suasana kondusif disaat acara festival budaya warna warni, masyarakat, paguyuban dan etnis menyatu tanpa sekat, mengedepankan sifat saling menghargai, tenggang rasa, menghargai perbedaan serta menjalin kebersamaan bahwa Kota Bima rumah kita semua.

    Festival budaya warna warni semboyan Bhineka Tunggal Ika filosofi pemersatu bangsa Indonesia, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Keberagaman suku, agama, ras dan budaya di Indonesia tetap dalam konsep NKRI.

    Festival budaya warna warni berikutnya, perlu diformat ulang waktu pertunjukannya. Sebab festival budaya tidak hanya dimaknai sekedar pertunjukan semata, melainkan mampu menyajikan tradisi budaya setiap daerah melalui akrobat. Sehinga kesannya, festival budaya bisa bernilai edukasi dan sekaligus sebagai aset kota Bima.
    Begitupun dua etnis Cina dan Arab memiliki khas budaya sendiri perlu ditampilkan agar masyarakat Kota bima umummnya bisa mengetahui bagaimana indahnya jika semua budaya bisa ditampilkan disaat ada festival budaya warna warni.

    Festival budaya umumnya dipersepsikan sebagai acara serimonial semata dan berorientasi pada sumber pemasukan PAD bagi Pemkot Bima dan UMKN. Stigma ini perlu dirubah festival budaya disamping sebagai salah satu sumber PAD, namun juga sebagai pilar pemersatu bangsa.
    Allahul Mutta’an. (*)

    Tidak ada komentar