• Breaking News

    Siswa SDIT Insan Kamil Uji Publik Hafalan Juz 29 dan 30

    Salah seorang peserta pertama uji publik hafalan juz 30 dan 29 SDIT Insan Kamil Kota Bima di sekolah setempat, Jumat (2/10/2018). 
    Kota Bima, Zona Rakyat.-SDIT Insan Kamil Kota Bima kembali menggelar uji publik hafalan Al-quran Juz 29 dan Juz 30 bagi siswanya. Kegiatan tersebut dilaksanakan di sekolah setempat, Jumat (3/10/2018).
    Uji publik hafalan tersebut diikuti 43 siswa kelas III hingga kelas VI tahun ajaran 2018/2019. Dibagi kedalam 4 kelompok masing-masing 2 kelompok juz 30 dan 2 kelompok juz 29 baik putra maupun putri.
    "Kami memilih Surah pendek dan panjang, masing-masing Surah akan diberikan soal. Tekniknya juri akan membacakan 2 soal dan anak-anak akan melanjutkan, kemudian berhenti dan dilanjutkan soal berikutnya. 
    Soal yang diberikan juga boleh di ulang," jelas salah seorang juri Ustad Syarir SAg.
    Kepala SDIT Insan Kamil Kota Bima Erni Juhaenah SP mengatakan, kegiatan ini puncak menghafal Al-quran bagi siswa yang dilaksanakan setiap tahun.
    "Tahun ini paling istimewa karena selain juz 30 diujikan juga juz 29," katanya
    Dijelaskan Erni peserta yang mengikuti uji publik sebanyak 43 siswa. Terdiri dari 8 orang juz 29 dan 35 juz 30 orang putra dan putri.
    Menurutnya, meluluskan siswa dan siswi menghafal Al-quran adalah cita-cita terbesar SDIT Insan kamil. Minimal 1 juz mereka harus hafal sebelum meninggalkan SDIT Insan Kamil.
    Selain menghafal kata Kepala Sekolah, mereka juga harus bisa memahami isinya dan selanjutnya dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagai bagian dari kecintaan kita kepada Alquran, sebagaimana ditunjukkan Rasulullah dan sahabat-sahabat Rasulullah. 
    "Mereka menghafal 1 juz sehari sekaligus memahami isinya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," jelas Erni.
    Umat Islam harus bersyukur karena telah diberi Alquran yang sudah sempurna. Sekarang tinggal membaca, menghafal dan memahami serta menerapkan dalam kehidupan.
    "Salah satu fadilah Al-quran itu adalah menjaga kita dalam kehidupan di dunia bahkan di akhirat. Karena Al-quran salah satu yang akan memanggil kita masuk ke dalam surga.
    Dihadapan anak-anak dan orang tua, Erni Juhaenah juga menyampaikan sebuah kisah seorang wanita penghafal Al-quran. Dimana saat pulang kerja dirinya merasa ada orang yang membututinya. Namun hingga sampai di rumah wanita tersebut aman dan tidak terjadi hal-hal yang negatif, padahal di daerah tempat tinggal wanita itu terkenal dengan banyaknya pelaku kejahatan. 
    Keesokan harinya wanita tersebut mendengarkan berita di TV bahwa seorang penjahat telah tertangkap setelah membunuh orang di lokasi wanita penghafal Alquran itu berjalan.
    Merasa penasaran, wanita itu ke kantor polisi dan bertemu dengan seorang penjahat yang ditangkap tersebut.
    "Wanita itu menanyakan kepada penjahat, bukankah kamu yang mengikuti saya tadi malam itu dan bermaksud mencelakakan saya? Penjahat itu menjawab, iya saya tapi bagaimana mungkin saya bisa membunuh kamu sedangkan ada dua orang di kiri dan kanan kamu yang selalu menjaga. 
    "Begitulah kisah perempuan penghafal Al-quran, begitu juga halnya kita sebagai penghafal Al-quran akan selalu dijaga oleh dua malaikat Allah," beber Erni.
    Para peserta uji publik hafalan juz 30 SDIT Insan Kamil Kota Bima.
    Dirinya juga mengingatkan sekaligus mengajak orang tua wali untuk terus memotivasi anak-anak agar membaca dan menghafal Al-quran menjadi hal yang biasa dalam kehidupan di tengah masyarakat. Karena Al-quran itu jelas akan menjaga dan membawa manusia dalam kebaikan baik di dunia maupun diakhirat.
    Uji publik siswa siswi SDIT Insan Kamil selain dihadiri Kepala SDIT Insan Kamil Erni Juhaenah SP, sejumlah guru juga orang tua peserta uji publik. (ZR.04)