• Breaking News

    Banyak SD Alami Kekurangan Guru

    Drs Abdul Azis MPd (Ketua Dewan Pensisikan Kota Bima
    Kota Bima, (Zona Rakyat.Com).- Pasca promosi beberapa guru SD dalam pelantikan Kepala Sekolah (Kepsek) yang digelar Pemerintah Kota Bima pada 30 Januari 2020 lalu, sejumlah Sekolah Dasar mengalami kekurangan guru, baik guru kelas, maupun guru mata pelajaran. Demikian diungkapkan Ketua Dewan Pendidikan Kota Bima Drs. Abdul Azis, M.Pd. kepada wartawan media ini di Sekretariat Dewan Pendidikan Kota Bima kemarin.

    Dikatakannya, khusus guru kelas, terjadi kekurangan secara signifikan setelah sejumlah guru yang telah bersertifikat Calon Kepala Sekolah (Cakep) dilantik menjadi kepala sekolah. Sekitar 34 SD mengalami kekurangam guru kelas dengan kisaran 1 - 6 orang guru. Dan ada 15 SD yang kekurangan guru PJOK dan guru PAI. "Kondisi ini terungkap secara tidak sengaja saat Dewan Pendidikan Kota Bima melakukan kegiatan monev PPDB Tahun Pelajaran 2020/2021 di semua sekolah di Kota Bima", jelas Teta Ejo, sapaan akrab Plt.  Kadis Dikbud Kota Bima ini.

    Menurutnya, sekolah yang paling banyak mengalami kekurangan guru kelasnya adalah SDN 5 Rabangodu Utara, yaitu sebanyak 6 orang. Hal ini disebabkan adanya 4 orang guru setempat diangkat menjadi Kepala Sekolah. Disusul SDN 66 Sori 5 orang guru dan hanya memiliki 1 orang guru kelas untuk enam rombel. Sementara di SDN 1 Melayu kekurangan 4 orang guru kelas, SDN 21 Tolomundu kekurangan 3 orang guru kelas, 1 orang guru PJOK dan 1 orang guru PAI.  Sedangkan SDN 13 Kolo, SDN 3 Jatiwangi dan SDN 46 Jatiwangi masing-masing kekurangan 3 orang guru kelas. Dan masih banyak sekolah lain yang kekurangan 1 sampai 2 orang guru kelas,” ujarnya.

    Namun demikian, masih menurut Ketua Dewan Pendidikan ini, terdapat 24 SD yang memiliki kelebihan guru kelas, 8 SD kelebihan guru PJOK dan 15 SD yang kelebihan guru PAI. Seperti SDN 42 Manggemaci kelebihan guru kelas 5 orang, SDN 6 Kodo dan SDN 67 Rabantala masing-masing kelebihan 4 orang guru kelas, serta SDN 49 Rabangodu Selatan, SDN 52 Busu dan SDN 65 Sapaga masing-masing kelebihan 3 guru kelas. “Masih banyak sekolah yang kelebihan guru kelas maupun guru mata pelajaran,” cetusnya.

    Lebih lanjut Teta Ejo mengatakan, keadaan ini harus segera diatasi. Karena sebentar lagi Tahun Pelajaran Baru 2020/2021 akan dumulai. Yaitu dengan segera melakukan mutasi pemerataan guru.  Walaupun hali tersebut belum sepenuhnya bisa mengatasi masalah kekurangan guru, sebab jumlah kekurangan lebih banyak dari jumlah kelebihannnya. “Sebagai solusi jangka panjang, tentu Pemkot Bima harus membuka formasi penerimaan guru kelas dan guru mata pelajaran dalam rekrutmen CPNS dan PPPK nanti,” sarannya.

    Masalah kekurangan guru ini, kata dia, sudah dikoordinasikan dengan Dinas Dikbud Kota Bima. Pak Kadis melalui Kasubag Kepegawaian mengkonfirmasi bahwa Dinas Dikbud sudah beberapa kali mengajukan usulan mutasi pemerataan guru secara bertahap berdasarkan pemetaan kebutuhan guru di semua jenjang, namun sampai saat ini belum ada realisasinya. “Dewan pendidikan sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Dinas Dikbud,” pungkas Abdul Azis.

    Sementara itu, Kepala SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima, Suhardin, S.Pd., M.Si membenarkan kekurangan guru kelas di sekolah yang dipimpinnyanya. "Iya, kami kekurangan 6 orang guru kelas pasca promosi empat orang guru kelas menjadi Kepsek tempo hari, di mana sebelumnya memang sudah kurang 3 orang guru kelas", jelas Suhardin.  

    Suhardi SPd MPd, Kepala SDN 5 Rabangodu Utara
    Bahkan kata dia, per 1 September 2020 nanti ada lagi guru kelas yang pensiun. Namun karena pihaknya memiliki 3 orang guru Non PNS yang sudah sertifikasi dan bisa dimanfaatkan, maka hanya melaporkan kekurangan 4 orang saja. “Kami sudah ajukan analisis kebutuhan guru dan meminta penambahan guru kelas ke Dinas Dikbud. Semoga hal ini bisa segera teratasi,” harapnya. (ZR.007)