• Breaking News

    Guru SMPN 15 Kota Bima ke Australia

    Nining Juriati SPd saat pelepasan oleh Kepala SMPN 15 Kota Bima Arlan Ruslan SPd bersama guru di sekolah setempat.
    Kota Bima, (Zona Rakyat).-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima harus bangga memiliki guru berprestasi seperti Nining Juniati SPd. Guru di SMPN 15 Kota Bima tepatnya di Kelurahan Oi Fo’o Kota Bima berangkat ke Australia, Kamis (31/8). 
    Keberhasilan guru matematika tersebut setelah lolos seleksi melalui Peer Teaching sebagai guru model yang diselenggarakan ELPSA Matematika (EXPERIENCE LANGUAGE PICTORIAL SYIMBOL APPLICATION).
    Guru SMPN 15 yang berperawakan kalem tersebut berhasil membuktikan diri lolos seleksi akhir dan diutus ke Australia selama 1 bulan. Menyisihkan peserta lainnya dan mampu membuktikan diri lewat peer teachingnya sebagai guru model dalam tahap seleksi kegiatan ELPSA.
    Nining Juniati SPd yang dimintai komentarnya terkait keberhasilannya tersebut hanya menyampaikan rasa syukur. “Tidak usah ditulis pak, saya hanya bersyukur dapat kesempatan ini,” ujar guru matematika yang tidak ingin dikenal dan membanggakan diri atas keberhasilannya itu.
    Dirinya hanya mengaku, seleksi awal diikuti seluruh guru matematika SMP se-Kota Bima untuk dikerucutkan menjadi tujuh besar. Setelah itu dilakukan tes kedua yang dilaksanakan di Sumbawa untuk memilih empat besar. 
    “Kita juga mengikuti 2 kali seleksi di Mataram,” ujarnya.
    Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Australia Government bekerjasama dengan University of Canbera, Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, IKIP Mataram dan LPMP.
    ELPSA Matematika merupakan proyek promoting Mathematics Engagement and Learning Opportunities for Disadvantaged Communities in West Nusa Tenggara Barat.
    Proyek yang memberikan kesempatan kepada guru Matematika di NTB untuk belajar bersama di salah satu Universitas Ternama di Australia, University of Canbera.
    Kepala SMPN 15 Kota Bima Arlan Ruslan SPd mengaku bangga dengan keberhasilan salah satu guru di sekolah yang dipimpinnya.
    Dirinya berharap keberhasilan tersebut dapat menjadi motivasi bagi guru-guru lainnya di Kota Bima khususnya SMPN 15 di atas gunung Oi Fo’o Kota Bima.
    “Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi bagi kita semua,” pintanya saat melepas Nining Juniati SPd yang akan berangkat ke negeri Kanguru di sekolahnya Kamis.
    Dikatakan pria yang kerap disapa Ruslan, dukungan pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima diakuinya memang ada namun nilai masih kurang. Bahkan pelepasan guru SMPN 15 Kota Bima inipun tanpa dihadiri pihak dinas.
    “Kedepan ini harus menjadi perhatian Dikbud apalagi kegiatan yang mengharunkan nama Kota Bima di kancah internasional,” harap kepala sekolah.
    Sementara keluarga Nining Juniati SPd yang enggan menyebutkan nama, menyesalkan sikap Dinas Dikbud. Yang dinilainya tidak mengapresiasi prestasi yang diraih guru SMPN 15 Kota Bima. Bahkan disinyalir akibat meninggalkan tugas selama satu bulan dirinya diultimatum tidak dibayarkan tunjangan sertifikasi guru.
    “Ironis sekali bukannya reward yang didapat malah diancam tidak dapat tunjangan sertifikasi. Padahal keberangkatan dia mengharumkan nama Kota Bima di kancah internasional,” sesalnya.
    Sebenarnya menurut dia, pihak penyelenggara telah menyiapkan dana bagi guru pengganti selama meninggalkan tugas. Dana ini akan ditransfer langsung ke rekening guru yang menggantikannya sementara. 
    “Kegiatan seperti ini bukan kali ini saja, guru lain juga pernah ke luar negeri dan didukung. Dana sertifikasinya juga tidak dipotong, nah kenapa ancaman itu harus diterima guru SMPN 15 yang notabene berada di gunung Kelurahan Oi Fo’o Kota Bima,” tanyanya.
    Dia berharap, Dinas Dikbud Kota Bima memberikan kebijakan yang sama dan mendukung kepada guru Matematika yang mengharumkan nama dinas dan daerah ini. (ZR.04)